Senin, 16 Agustus 2010

Mencolek Ramadhan

Bismillahirohmanirrohim...

Sudah 6 hari kita berpuasa. Alhamdulillah lancar. Meski demikian ada unek-unek yang melanda hati. Yaitu tentang banyaknya orang-orang yang berpuasa tetapi hanya berpuasa saja. Auratnya terbuka. Bicaranya semau-mau hatinya. Aktivitasnya jauh dari taqorubilallah, mendekatkan diri kepada Allah.... Hati ini sedih. Dimana mereka yang selalu memberikan nasihat kepada orang-orang seperti itu. Dimana orangtuanya yang seharusnya lebih dulu memerhatikan anak-anaknya yang demikian...

Lihat saja. Jika di sore hari, dengan alasan ngabuburit, laki-laki berboncengan dengan perempuan di jalanan. Mereka mesra. Mereka anak-anak SMP atau SMA yang jelas belum menikah. Mereka bukan saling bersaudara karena berpegangan tangan. Cuek. Perempuan hanya mengenakan celana pendek, tertawa-tawa. Berseliweran. Lalu, bagaimana yang melihat aurat mereka. Satu orang, dua orang, seratus orang.... Mereka di mana-mana.

Ya Allah... Ramadhan yang Engkau sebut mulia dikotori orang-orang yang berhawa durjana. Ramadhan yang Engkau janjikan untuk menjadikan orang bertaqwa, hanya dihiasi orang-orang yang maunya mengumbar dunia sesaat...

Jika diibaratkan makanan, sesungguhnya Ramadhan ini seperti makanan yang lezat sekali. Penuh dengan taburan gizi dan protein tinggi. Tapi, sayangnya orang-orang hanya mau melihat saja. memandangi saja. Membayangkan saja. Mereka enggan mencolek Ramadhan. Mereka enggan mencicipi Ramadhan dengan suka hati. andai saja mau mencolek lalu memakannya dengan perasaan yang sempurna, jelas Ramadhan tidak akan pernah disia-siakan. Ramadhan akan disantap habis dengan aktivitas-aktivitas penuh makna. Sehingga benar-benar kita menjadi insan yang TAQWA... Hmmm, andai saja....

Wallahu'alam
Selamat Mencolek Ramadhan dengan COLEKAN yang DAHSYAT...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar